Uji Coba 9 bulan Dewanto Hasilkan Pakan Lovebird Khusus Harian Dan lomba - cara merawat burung love brid

Pages

    Social Items


untuk burung  lovebird saat ini digandrungi banyak kalangan mulai dari anak muda sampai orang dewasa. tak anya di kota semarang saja yang banyak bermian burung lovebird namun juga hampier di semua kota Indonesia saat ini yang gemar bermain burung lovebird dan kicau.
Semua hal itu setidaknya hampir terlihat daru berbagai evan lomba burung lovebird kelas paud dan dewasa. laagapornis ini pun menjamur dimana-mana?

Teryata Dibaca oleh wahyu hartati,40, sebagai peluang bisnis. bukan bisnis beternak burung lovebird, atau bisnis evan lomba burung melainkan bisnis pakan burung racikan yang mampu membuat lovebird ngekek panjang agar bisa menjadi jawara disetiap ervan lomba burung di mana pun kalain lomba burung gunakan pakan lomba agar menjadi burung ada berkerja di lapangan dan stabil birahinya.

jawara disetiap even lomba burung. Idenya tersebut ternyata mendapatkan sambutan baik dari sang suami Dewanto, (37). Dari ide istrinya itu, Dewanto kemudian mencoba-coba racikan pakan sendiri yang dicampur berbagai bahan rempah-rempah.
Untuk membuat pakan racikan sendiri, Dewanto awalnya hanya asal meracik dengan pakan yang sudah ada di pasaran. Akan tetapi hasilnya tidak sesuai dengan harapan. Karena tidak berhasil, Dewanto justru semakin penasaran.

guna menemukan menu racikan yang tepat. Meski sudah berkonsultasi dengan dokter hewan, bukan berarti upaya Dewanto mendapatkan jalan yang mulus.  Akhirnya dirinya memberanikan diri untuk berkonsultasi dengan dokter hewan, hewan, bukan berarti upaya Dewanto mendapatkan jalan yang mulus.
Dewanto mengaku butuh waktu delapan bulan uji coba, dan bolak-balik konsultasi

ke dokter hewan, sampai akhirnya menemukan racikan yang pas. Racikannya pun cukup sederhana, yakni hanya campuran milet putih, canary set, dan beberapa racikan yang hanya dirinya yang tahu.
Meski sudah menemukan racikan yang pas, tidak lantas bisa membuat burung lovebird bekerja

kesayanganya moncer. “Setelah racikan pas, ternyata aturan pakainsesuai, baik itu untuk harian, maupun untuk lomba,” ceritanya. Dewanto mengaku, mulai meracik pakan sendiri sejak tahun 2015 lalu. Namun waktu itu hanya diberikan untuk pakan burung kesayangannya.ya belum ketemu. Akhirnya dari beberapa kali penerapan dan uji coba,

bilang burungnya moncer setelah menggunakan pakan racikan dari saya, dari situ kemudian istri menyarankan bagaimana kalau dijual,” katanya.
         Dari situlah lanjut Dewanto, dirinya kemudian mulai untuk memperbanyak pakan racikannya, dengan dipaking mengunakan botol berukuran 100 gram dan dijual dengan harga Rp30 ribu. Diluar dugaan, ternyata produknya itu mendapatkan respon yang cukup baik dari para pecinta lovebird di seluruh Indonesia.
        Pakan hasil racikan yang diberi nama Power D-WA itu pun mulai menghasilkan pundi-pundi rupiah untuk keluarganya menyusul semakin banyak produk yang terjual. Pakan hasil racikan tangan dingin Dewanto pun makin digemari tidak hanya di Kota Semarang namun, juga sampai luar Jawa seperti Bali, Dumai, Sulawesi, Riau Samarinda, Madura dan lainnya.
          Penjualannya pun saat ini sudah tidak hanya kepada pemain burung saja melainkan sudah diambil oleh distributor dan toko-toko pakan burung. Saat ini sudah ada 72 agen pakan burung yang bekerjasama dengan dirinya. “Untuk memasarkannya awalnya melalui media sosial,” ucapnya.
          Bahkan, salah satu distributor pakan burung, saat ini sudah menyiapkan kerjasama dengan dirinya yang akan mengambil pakan racikan hingga 1000 botol perbulannya. Tidak hanya kemasan botol ia, juga menjualnya dalam kemasan plastik.
          Kini, produknya bahkan tidak hanya pakan racikan saja. Dari eksprimen lain diri juga berhasil menciptakan formula pendongrak stamina burung, berupa cairan. Cairan itu cukup diteteskan pada lovebird, sebelum dilombakan dan bisa membuat burung lovebird ngekek panjang. Tak hanya itu, dirinya juga membuat jamu khusus untuk burung-burung kicua, seperti murai, anis merah dan lainnya.

          Bahkan yang terbaru dirinya bersama sang istri yang gemar memasak, berhasil membuat nuget. tapi bukan nuget untuk dimakan manusia, melaikan untuk dimakan jangkrik. “Kreasi nuget itu karena banyak burung kicau yang tidak suka memakan voor, makanya kita buat nuget untuk dimakan jangkrik, dan nanti jangkrik diberikan kepada burung,” imbuhnya.
           Karena usaha yang dirintinya semakin maju, Dewanto bahkan sampai memutuskan untuk mundur dari pekerjaanya sebagai General Affair di Perusahaan Kopi termana, demi bisa fokus membesarkan usahanya itu.
          Dewanto mengaku, bisnis yang ia rintis dari nol tersebut tidak bisa lepas dari dukungan sang istri dan anak-anaknya, yang senantiasi membantunya mulai dari berbelanja, sampai untuk packing pakan burung racikaannya sampai siap jual. “Alhamdulillah keluarga mendukung jadi lebih semangat untuk menciptakan kreasi baru khusunya untuk pakan burung,” tandasnya.  (El)

Uji Coba 9 bulan Dewanto Hasilkan Pakan Lovebird Khusus Harian Dan lomba


untuk burung  lovebird saat ini digandrungi banyak kalangan mulai dari anak muda sampai orang dewasa. tak anya di kota semarang saja yang banyak bermian burung lovebird namun juga hampier di semua kota Indonesia saat ini yang gemar bermain burung lovebird dan kicau.
Semua hal itu setidaknya hampir terlihat daru berbagai evan lomba burung lovebird kelas paud dan dewasa. laagapornis ini pun menjamur dimana-mana?

Teryata Dibaca oleh wahyu hartati,40, sebagai peluang bisnis. bukan bisnis beternak burung lovebird, atau bisnis evan lomba burung melainkan bisnis pakan burung racikan yang mampu membuat lovebird ngekek panjang agar bisa menjadi jawara disetiap ervan lomba burung di mana pun kalain lomba burung gunakan pakan lomba agar menjadi burung ada berkerja di lapangan dan stabil birahinya.

jawara disetiap even lomba burung. Idenya tersebut ternyata mendapatkan sambutan baik dari sang suami Dewanto, (37). Dari ide istrinya itu, Dewanto kemudian mencoba-coba racikan pakan sendiri yang dicampur berbagai bahan rempah-rempah.
Untuk membuat pakan racikan sendiri, Dewanto awalnya hanya asal meracik dengan pakan yang sudah ada di pasaran. Akan tetapi hasilnya tidak sesuai dengan harapan. Karena tidak berhasil, Dewanto justru semakin penasaran.

guna menemukan menu racikan yang tepat. Meski sudah berkonsultasi dengan dokter hewan, bukan berarti upaya Dewanto mendapatkan jalan yang mulus.  Akhirnya dirinya memberanikan diri untuk berkonsultasi dengan dokter hewan, hewan, bukan berarti upaya Dewanto mendapatkan jalan yang mulus.
Dewanto mengaku butuh waktu delapan bulan uji coba, dan bolak-balik konsultasi

ke dokter hewan, sampai akhirnya menemukan racikan yang pas. Racikannya pun cukup sederhana, yakni hanya campuran milet putih, canary set, dan beberapa racikan yang hanya dirinya yang tahu.
Meski sudah menemukan racikan yang pas, tidak lantas bisa membuat burung lovebird bekerja

kesayanganya moncer. “Setelah racikan pas, ternyata aturan pakainsesuai, baik itu untuk harian, maupun untuk lomba,” ceritanya. Dewanto mengaku, mulai meracik pakan sendiri sejak tahun 2015 lalu. Namun waktu itu hanya diberikan untuk pakan burung kesayangannya.ya belum ketemu. Akhirnya dari beberapa kali penerapan dan uji coba,

bilang burungnya moncer setelah menggunakan pakan racikan dari saya, dari situ kemudian istri menyarankan bagaimana kalau dijual,” katanya.
         Dari situlah lanjut Dewanto, dirinya kemudian mulai untuk memperbanyak pakan racikannya, dengan dipaking mengunakan botol berukuran 100 gram dan dijual dengan harga Rp30 ribu. Diluar dugaan, ternyata produknya itu mendapatkan respon yang cukup baik dari para pecinta lovebird di seluruh Indonesia.
        Pakan hasil racikan yang diberi nama Power D-WA itu pun mulai menghasilkan pundi-pundi rupiah untuk keluarganya menyusul semakin banyak produk yang terjual. Pakan hasil racikan tangan dingin Dewanto pun makin digemari tidak hanya di Kota Semarang namun, juga sampai luar Jawa seperti Bali, Dumai, Sulawesi, Riau Samarinda, Madura dan lainnya.
          Penjualannya pun saat ini sudah tidak hanya kepada pemain burung saja melainkan sudah diambil oleh distributor dan toko-toko pakan burung. Saat ini sudah ada 72 agen pakan burung yang bekerjasama dengan dirinya. “Untuk memasarkannya awalnya melalui media sosial,” ucapnya.
          Bahkan, salah satu distributor pakan burung, saat ini sudah menyiapkan kerjasama dengan dirinya yang akan mengambil pakan racikan hingga 1000 botol perbulannya. Tidak hanya kemasan botol ia, juga menjualnya dalam kemasan plastik.
          Kini, produknya bahkan tidak hanya pakan racikan saja. Dari eksprimen lain diri juga berhasil menciptakan formula pendongrak stamina burung, berupa cairan. Cairan itu cukup diteteskan pada lovebird, sebelum dilombakan dan bisa membuat burung lovebird ngekek panjang. Tak hanya itu, dirinya juga membuat jamu khusus untuk burung-burung kicua, seperti murai, anis merah dan lainnya.

          Bahkan yang terbaru dirinya bersama sang istri yang gemar memasak, berhasil membuat nuget. tapi bukan nuget untuk dimakan manusia, melaikan untuk dimakan jangkrik. “Kreasi nuget itu karena banyak burung kicau yang tidak suka memakan voor, makanya kita buat nuget untuk dimakan jangkrik, dan nanti jangkrik diberikan kepada burung,” imbuhnya.
           Karena usaha yang dirintinya semakin maju, Dewanto bahkan sampai memutuskan untuk mundur dari pekerjaanya sebagai General Affair di Perusahaan Kopi termana, demi bisa fokus membesarkan usahanya itu.
          Dewanto mengaku, bisnis yang ia rintis dari nol tersebut tidak bisa lepas dari dukungan sang istri dan anak-anaknya, yang senantiasi membantunya mulai dari berbelanja, sampai untuk packing pakan burung racikaannya sampai siap jual. “Alhamdulillah keluarga mendukung jadi lebih semangat untuk menciptakan kreasi baru khusunya untuk pakan burung,” tandasnya.  (El)

SUBSCREVA NOSSA NEWSLETTER

Notifications

Disqus Logo